Sabtu, 30 Januari 2010
Pembelajaran Teknologi Informasi
Nama : Sofi Sofianti
NIM : 3212091003
E-mail : Sofisofianti@gmail.com dan DenViesZ@yahoo.com
Blog : Sofisofianti.blogspot.com
Katakanlah Saya mahasiswi Kimia Mipa yang sebelum Tidak mengerti tentang apa itu Blog. Bagaimana buat blog??Bagaimana menjadi seorang blogger??program Web saja yang ada di internet??Tetapi saya sekarang sedikit banyak telah mengetahuinya.Meskipun dalam pembelajaran saya menemukan kesulitan,seperti mengubah isi dalam blog ataupun menambahkan link-link supaya blog itu terlihat lebih menarik.
Yang saya tau sekarang ada pembelajaran baru dimana teknologi informasi sangat berperan penting seperti internet.Keberadaan Internet dalam dunia pendidikan memungkinkan proses belajar mengajar dilakukan kapan saja dan dimana saja. Kondisi ini mampu memfasilitasi peningkatan intensitas kegiatan pendidikan. Proses perkuliahan yang sebelumnya hanya dilakukan di dalam kelas, saat ini mengalami transisi. Prosentase perkuliahan tatap muka dalam kelas dikombinasikan dengan pembelajaran online. Dalam pembelajaran online yang didukung oleh teori constructivist, peserta didik difasilitasi untuk belajar secara kolaboratif, baik dengan pangajar maupun sesama peserta didik. Sebagian besar sistem pembelajaran online yang lebih dikenal Learning Management System (LMS) telah menyediakan fasilitas forum diskusi. Hanya saja, dalam realitasnya keberadaan fasilitas ini ternyata tidak selamanya cukup mendorong para peserta didik untuk terlibat dalam aktivitas diskusi. Tulisan ini akan membahas peranan diskusi dalam pembentukan knowledge dan bagaimana faktor pemicu seperti penyediaan bahan ajar berbasis multimedia, pemberian penghargaan (rewards), serta keterlibatan dosen dalam diskusi dapat memberikan motivasi bagi peserta didik untuk aktif berdiskusi.
Oleh karenanya, untuk menumbuhkan kemampuan peserta didik dalam berpikir kritis dibutuhkan sebuah upaya yang cermat untukmendorong segenap peserta didik agar mampu menginisiasi dan terlibat secara aktif dalam forum diskusi. Tulisan ini akan mengelaborasi beberapa faktor pemicu yang dapat digunakan untuk memberikan motivasi kepada peserta didik sehingga terdorong untuk aktif berdiskusi. Faktor pemicu tersebut diantaranya adalah penyediaan bahan ajar berbasis multimedia, pemberian penghargaan (rewards), serta keterlibatan dosen dalam diskusi.
E-Learning merupakan konsep penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam mendukung proses belajar-mengajar. Penggunaannya pun kini sudah meluas, tidak hanya di sektor pendidikan formal, tetap juga telah memasuki wilayah pelatihan sumber daya manusia di perusahaan.
Salah satu hal paling jelas yang membedakan kelas e-Learning dan kelas regular adalah prosentase tatap muka di kelas. Dalam kelas e-Learning prosentase tatap muka tidak harus 100%, namun dapat dikurangi secara proporsional, misalnya
30%:70%, dimana 30% merupakan sesi tatap muka biasa, sedangkan sisanya dilaksanakan secara online, yaitu pembelajaran menggunakan media LMS.
Minimnya intensitas pertemuan dengan pengajar,memiliki konsekuensi bahwa aktivitas diskusi dalam pembelajaran online menjadi teramat penting. Peserta didik tidak bisa hanya mengandalkan materi ajar yang ada dalam LMS. Semua peserta didik harus mau secara aktif bertanya, maupun membantu peserta didik lain yang mengalami kesulitan .
Kemampuan setiap siswa tentu tidaklah Sama. Sebagian ada yang baru mengetahui sedikit saja suatu materi tertentu, ada yang belum mengetahui dan ada yang sudah memahami materi tersebut. Untuk mengakomodasi berbagai tipe peserta didik tersebut, perlu diperhatikan penyajian materinya.
materi pengayaan yang berisikan latar belakang pengetahuan tentang suatu materi untuk memberikan tambahan informasi atau pengetahuan kepada siswa yang ingin memperdalam suatu materi. Dalam konteks bahasan ini, materi yang akan
digunakan . teks ini merupakan bagian dari konten dan juga merupakan sebuah
Learning Object (LO). Teks merupakan contoh LO yang paling sederhana dan sifatnya pasif. Pengguna atau siswa harus membaca dan memahaminya. Namun sebagaian besar LO dalam konteks educational software engineering atau educational
software research lebih kompleks, lebih dinamis, dan lebih ‘aktif’, (b) Visual, memberikan sebuah indikasi elemen visual, (c) Audio, memberikan sebuah contoh elemen linear dan merupakan LO yang perlu didengarkan, (d) Animation, memberikan sebuah contoh elemen linear dan merupakan LO yang perlu dilihat, (e) Video, memberikan sebuah contoh elemen linear dan merupakan LO yang perlu
dilihat dan didengarkan, (f) Intelligent LO, merupakan sebuah 'micro world'; yang merupakan sebuah ‘model-driven simulation'. Dalam 'micro world' yang sifatnya interaktif ini pengguna dapat 'bekerja', 'melihat', 'melakukan berbagai pengalaman
belajar’ dan sebagainya.
Dari waktu ke waktu, pengembangan teknologi dalam Internet semakin meluas. Penggunaan website sebagai media komunikasi pun semakin berkembang. Jika dahulu website hanya dipergunakan sebagai sarana komunikasi satu arah, maka kini website telah berkembang menjadi sarana komunikasi dua arah.seperti chat dan Facebook.
- Perubahan arus informasi. Jika dahulu arus penyampaian informasi perusahaan melalui website bersifat satu arah dan sangat terbatas, maka dalam era pengembangan Web saat ini arus informasi berlangsung dalam dua arah, timbal balik. Perusahaan tidak hanya dapat memberikan informasi kepada pembaca, namun pembaca juga dapat memberikan masukkan kepada perusahaan, baik itu melalui forum, melalui email pengaduan, blog, jajak pendapat dan lain sebagainya. Arus timbal balik ini merupakan suatu kelebihan pengembangan website di era Web, dibandingkan dengan era pengembangan website sebelumnya, di mana informasi hanya dilakukan satu arah saja.
- Nilai partisipasi. Partisipasi merupakan suatu ciri dari pengembangan Web, terutama dalam kaitannya dengan digitalisasi informasi perusahaan melalui website ini. Interaktifitas dalam suatu website perusahaan menjadi satu keharusan saat ini. Bagaimana suatu website dapat dengan mudah mengajak pengunjungnya untuk berinteraksi dan berpartisipasi melalui berbagai macam fitur yang disediakannya, merupakan suatu nilai penting dalam pembuatan sebuah website perusahaan. Website diharapkan dapat menciptakan suatu bentuk partisipasi wujud loyalitas pengunjung terhadap website tersebut. Loyalitas dan partisipasi pengunjung dalam sebuah website merupakan satu nilai marketing yang handal bagi sebuah perusahaan. Hal ini menjadi sangat penting bagi sebuah perusahaan, untuk mengetahui sejauh mana perusahaan tersebut mempunyai nilai jual di dunia maya.